Sabtu, 21 November 2015

Dari Smansa Untuk Indonesia



Sejumlah pelajar SMAN 1 Gresik mendatangi kantor Pemerintah Kabupaten Gresik Selasa (03/11). Mengenakan seragam biru putih dibalut jaket almamater warna merah, Ainurrahmah, Anggita Putri Samara, Agnes Aurora Ngelo, Hayyu Mahhabbah, Wicaksono, dan Rafif Nova Riantama datang tepat pukul 08.00 WIB.  Kedatangan mereka didampingi Suswanto, kepala sekolah dan Sudiyono staf Tata Usaha.
            Meraka adalah siswa-siswa berprestasi yang telah mengharumkan nama Gresik, bahkan Jawa Timur. Kehadiran mereka disambut dengan tangan terbuka dan senang hati oleh pejabat Bupati Gresik Akmal Boedianto. Di hadapan pemangku wilayah kota pudak, secara bergantian mereka menyampaikan keberhasilan dan hasil penelitiannya.
Ainurrahmah dan Anggita Putri Samara, misalnya. Dua ABG berkulit terang itu sukses menyabet medali emas di ajang Olimpiade Penelitian Siswa Nasional (OPSI) yang digelar Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan di Unair 11-16 Oktober 2015 yang lalu. Mereka memaparkan karyanya berupa alat penyriram tanaman otomatis berbasis android.
Turut hadir dalam acara tersebut adalah Kepala Dinas Provinsi Jatim, Syaiful Rahman. Di hadapan sekitar 152 peserta seminar, dia tak mampu menyembunyikan rasa bangganya terhadap PGRI. “Kami menyampaikan rasa terima kasih kepada PGRI yang memiliki andil besar dalam menciptakan situasi pendidikan di Jatim kondusif,” katanya.
Terkait dengan Pasar bebas Asean (MEA) yang akan dimulai 15 Desember 2015, mantan kepala bandiklat Jatim berpesan kepada para guru. Kata dia, dalam waktu dekat, guru memiliki tugas yang berat terutama dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia yang memiliki daya saing internasional. Oleh karena itu dia lebih berkonsentrasi menggarap SMK daripada SMA. Perbandingannya 70-30.
“Tahun ini anak-anak SMK yang sekarang duduk di kelas XII akan disertifikasi, sehingga nanti kalau lulus mereka akan mendapat sertifikat layak bekerja di mana saja. Kami telah menjalin kerja sama dengan Badan Standar Nasional untuk melakukan uji sertifikasi bagi siswa SMK,” paparnya
Di samping itu, pihaknya juga akan mendirikan SMK mini di wilayah yang menjadi basis UKM. SMK mini, kata Saiful Rahman adalah sejenis dengan Balai Latihan Kerja (BLK). Targetnya sekitar 100 SMK Mini dan setiap SMK mini akan digrojok dana sekitar Rp. 250 Juta.
Tidak hanya itu, kerjasa sama juga dilakukan dengan pihak luar negeri. “Kami telah menyepakati MoU dengan sallah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di daratan Cina yakni ZTE. Kali pertama, kita mendapat kuota 10.000 siswa yang akan disertifikasi,” sambungnya
Sementara terkait dengan Ujian Nasional Saiful Rahman mengatakan ada sekitar 1000 sekolah akan melaksanakan UN dengan CBT. “Boleh bawa computer jinjing pribadi. Namun syaratnya Laptop harus dikarantina terlebih dahulu di sekolah untuk dibersihkan semua,” tukasnya.
Dan untuk Uji Kompetensi Guru, pria tinggi besar ini berharap nilai UKG guru-guru di Jatim di atas nilai rata-rata siswa, yakni 5,5. “ Kalau UKG tahun 2012 lalu, nilai rata-ratanya 42,25, maka tahun ini targetnya 5,6,” terang Saiful.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Saiful Rahman menyampaikan tentang UU No. 23/2014 tentang kewenangan pendidikan. Ada 3 kewenangan dalam UU tersebut, yakni Pendidikan Tinggi oleh Pemerintah Pusat, Pendidikan Menengah oleh Provinsi, dan Kab/Kota berwenang atas pendidikan dasar. UU ini akan dilakukan selambat-lambatnya 2 tahun setelah ditetapkan “Jadi nanti aka ada kantor cabang dinas pendidikan provinsi di kab/kota yang disesuaikan dengan beban kerja,” kata Syaiful mengakhiri sambutannya (ono)
Rafif Nova Riantama dan M. Wicaksono berhasil merebut Piala Gubernur Jawa Timur dalam Lomba Cipta Elektronika. Karyanya diberi label ASHEER (Automatic Fish Feedeer) yakni alat pemberi makan ikan otomatis. “Cukup SMS  kebutuhan pakan berapa dan jam berapa akan diberi makan, alat ini akan bekerja otomatis,” tutur M. Wicaksono di hadapan Pjs Bupati. Alat ini sudah berskala tambak, imbuhnya.
 Agnes Aurora Ngelo sukses menjadi Pelajar berprestasi tingkat Jawa Timur yang puncak finalnya digelar di Batu, Malang belum lama berselang. Sementara M. Hayyu Mahabbah selain sukses menjadi duta Lingkungan dan Cak Gresik, ABG yang mengaku masih jomblo ini akan menjadi salah satu wakil Indonesia dalam rangka menyambut delegasi pendidikan dan Singapura di Bandung.
Sementara Al Dinar, Arif, serta Rifki yang saat ini sedang dikarantina di Jakarta karena akan mengikuti International Robotic di Srilangka dipamitkan oleh kasek, Suswanto. “Mohon doa restunya bapak, agar anak-anak bisa berbuat yang terbaik untuk Indonesia. InsyaAllah dalam waktu dekat anak-anak kami akan berangkat ke Srilangka,” ucap Suswanto
Mendengar cerita anak-anak Smansa, Akmal Boedianto tak mampu menyembunyikan rasa bangganya. Dia pesan agar membagikan pengalaman dan ilmunya kepada kawan-kawanya. “ Kamu tidak boleh pintar sendiri. Bagikan pengalaman dan ilmu kalian agar di Gresik ini lahir kader-kader peneliti,” pesan Akmal
Pria berkaca mata itu juga berpesan agar tetap berpegang pada empat pilar kebangsaan, yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), UUD 1945, Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika. “ Kepintaran dan kepandaian kalian akan menjadi tidak berguna kalau kalian tidak memiliki nasionalisme atau rasa cinta tanah air. Ilmu Kalian harus kalian pergunakan untuk membangun bangsa, jangan engkau donasikan kepada negara lain,” sambungnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar