Sejumlah pelajar SMAN 1 Gresik
mendatangi kantor Pemerintah Kabupaten Gresik Selasa (03/11). Mengenakan
seragam biru putih dibalut jaket almamater warna merah, Ainurrahmah, Anggita
Putri Samara, Agnes Aurora Ngelo, Hayyu Mahhabbah, Wicaksono, dan Rafif Nova
Riantama datang tepat pukul 08.00 WIB.
Kedatangan mereka didampingi Suswanto, kepala sekolah dan Sudiyono staf
Tata Usaha.
Meraka
adalah siswa-siswa berprestasi yang telah mengharumkan nama Gresik, bahkan Jawa
Timur. Kehadiran mereka disambut dengan tangan terbuka dan senang hati oleh
pejabat Bupati Gresik Akmal Boedianto. Di hadapan pemangku wilayah kota pudak, secara
bergantian mereka menyampaikan keberhasilan dan hasil penelitiannya.
Ainurrahmah dan Anggita
Putri Samara, misalnya. Dua ABG berkulit terang itu sukses menyabet medali emas
di ajang Olimpiade Penelitian Siswa Nasional (OPSI) yang digelar Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan di Unair 11-16 Oktober 2015 yang lalu. Mereka memaparkan
karyanya berupa alat penyriram tanaman otomatis berbasis android.
Turut hadir dalam acara
tersebut adalah Kepala Dinas Provinsi Jatim, Syaiful Rahman. Di hadapan sekitar
152 peserta seminar, dia tak mampu menyembunyikan rasa bangganya terhadap PGRI.
“Kami menyampaikan rasa terima kasih kepada PGRI yang memiliki andil besar
dalam menciptakan situasi pendidikan di Jatim kondusif,” katanya.
Terkait dengan Pasar
bebas Asean (MEA) yang akan dimulai 15 Desember 2015, mantan kepala bandiklat
Jatim berpesan kepada para guru. Kata dia, dalam waktu dekat, guru memiliki
tugas yang berat terutama dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia yang memiliki
daya saing internasional. Oleh karena itu dia lebih berkonsentrasi menggarap
SMK daripada SMA. Perbandingannya 70-30.
“Tahun ini anak-anak
SMK yang sekarang duduk di kelas XII akan disertifikasi, sehingga nanti kalau
lulus mereka akan mendapat sertifikat layak bekerja di mana saja. Kami telah
menjalin kerja sama dengan Badan Standar Nasional untuk melakukan uji
sertifikasi bagi siswa SMK,” paparnya
Di samping itu,
pihaknya juga akan mendirikan SMK mini di wilayah yang menjadi basis UKM. SMK
mini, kata Saiful Rahman adalah sejenis dengan Balai Latihan Kerja (BLK).
Targetnya sekitar 100 SMK Mini dan setiap SMK mini akan digrojok dana sekitar
Rp. 250 Juta.
Tidak hanya itu,
kerjasa sama juga dilakukan dengan pihak luar negeri. “Kami telah menyepakati
MoU dengan sallah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di daratan Cina yakni
ZTE. Kali pertama, kita mendapat kuota 10.000 siswa yang akan disertifikasi,”
sambungnya
Sementara terkait
dengan Ujian Nasional Saiful Rahman mengatakan ada sekitar 1000 sekolah akan
melaksanakan UN dengan CBT. “Boleh bawa computer jinjing pribadi. Namun
syaratnya Laptop harus dikarantina terlebih dahulu di sekolah untuk dibersihkan
semua,” tukasnya.
Dan untuk Uji
Kompetensi Guru, pria tinggi besar ini berharap nilai UKG guru-guru di Jatim di
atas nilai rata-rata siswa, yakni 5,5. “ Kalau UKG tahun 2012 lalu, nilai
rata-ratanya 42,25, maka tahun ini targetnya 5,6,” terang Saiful.
Sebelum mengakhiri
sambutannya, Saiful Rahman menyampaikan tentang UU No. 23/2014 tentang
kewenangan pendidikan. Ada 3 kewenangan dalam UU tersebut, yakni Pendidikan
Tinggi oleh Pemerintah Pusat, Pendidikan Menengah oleh Provinsi, dan Kab/Kota
berwenang atas pendidikan dasar. UU ini akan dilakukan selambat-lambatnya 2
tahun setelah ditetapkan “Jadi nanti aka ada kantor cabang dinas pendidikan
provinsi di kab/kota yang disesuaikan dengan beban kerja,” kata Syaiful
mengakhiri sambutannya (ono)
Rafif Nova Riantama dan
M. Wicaksono berhasil merebut Piala Gubernur Jawa Timur dalam Lomba Cipta
Elektronika. Karyanya diberi label ASHEER (Automatic Fish Feedeer) yakni alat
pemberi makan ikan otomatis. “Cukup SMS kebutuhan pakan berapa dan jam berapa akan
diberi makan, alat ini akan bekerja otomatis,” tutur M. Wicaksono di hadapan
Pjs Bupati. Alat ini sudah berskala tambak, imbuhnya.
Agnes Aurora Ngelo sukses menjadi Pelajar berprestasi
tingkat Jawa Timur yang puncak finalnya digelar di Batu, Malang belum lama
berselang. Sementara M. Hayyu Mahabbah selain sukses menjadi duta Lingkungan
dan Cak Gresik, ABG yang mengaku masih jomblo ini akan menjadi salah satu wakil
Indonesia dalam rangka menyambut delegasi pendidikan dan Singapura di Bandung.
Sementara Al Dinar,
Arif, serta Rifki yang saat ini sedang dikarantina di Jakarta karena akan
mengikuti International Robotic di Srilangka dipamitkan oleh kasek, Suswanto.
“Mohon doa restunya bapak, agar anak-anak bisa berbuat yang terbaik untuk
Indonesia. InsyaAllah dalam waktu dekat anak-anak kami akan berangkat ke
Srilangka,” ucap Suswanto
Mendengar cerita
anak-anak Smansa, Akmal Boedianto tak mampu menyembunyikan rasa bangganya. Dia
pesan agar membagikan pengalaman dan ilmunya kepada kawan-kawanya. “ Kamu tidak
boleh pintar sendiri. Bagikan pengalaman dan ilmu kalian agar di Gresik ini
lahir kader-kader peneliti,” pesan Akmal
Pria berkaca mata itu
juga berpesan agar tetap berpegang pada empat pilar kebangsaan, yakni Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), UUD 1945, Pancasila, dan Bhinneka Tunggal
Ika. “ Kepintaran dan kepandaian kalian akan menjadi tidak berguna kalau kalian
tidak memiliki nasionalisme atau rasa cinta tanah air. Ilmu Kalian harus kalian
pergunakan untuk membangun bangsa, jangan engkau donasikan kepada negara lain,”
sambungnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar