Seputar Dunia Kepenulisan
PENGANTAR :
Menyandang gelar “Penulis” memang memiliki kesan yang
cukup unik, karena melalui aktivitas yang satu ini menuntun pelakunya menjadi Axis dalam suatu kegiatan.
Dikatakan unik
karena mempunyai konsekuensi kritis, jarak antara keberhasilan dan
kegagalan dalam memainkan peran dipisahkan oleh batas yang amat tipis. Barangkali
lebih tepat dikatakan muatan “Probabilitasnya”berkiasr “fivty-fivty”
Keadaan inilah yang membuat seorang
penulis diliputi suasana yang “harap-harap cemas” namun anehnya profesi ini membuat orang nekat untuk menggelutinya.
Tidak semua orang bisa
memerankan profesi yang satu ini, tapi semua orang punya kesempatan menekuni
profesi ini. Yang tenting modal awal yang harus dipersiapkan adalah “NIATAN”. Seorang
pujangga itu “dilahirkan” akan tetapi seorang penulis, “menjadi”. Ini merupakan
pendapat yang menggungkapkan seorang penulis ternyata dapat dibentuk. Tentunya
pendapat ini yang kita sepakati. Kita jangan bersandar dengan pernyataan yang
mengatakan “Journalist are born not built”. Kalau kita berpegang pada
pernyataan ini, maka semestinya diklat semacam ini tidak perlu dilakukan.
Memang, menulis itu
merupakan salah satu aktivitas yang paling sulit. Namun bukan berarti tidak
bisa dipelajari. Karena itu harus terus belajar untuk mengasah ketrampilan
menulis. Kalau kita ingat teori pembelajaran (social learning), seseorang dikatakan telah melakukan proses
belajar apabila telah melakukan serangkaian proses seperti bagan di bawah
Menulis
![](file:///C:\Users\PRIHAN~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.gif)
![](file:///C:\Users\PRIHAN~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image005.gif)
![](file:///C:\Users\PRIHAN~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006.gif)
![](file:///C:\Users\PRIHAN~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image007.gif)
![](file:///C:\Users\PRIHAN~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image008.gif)
![](file:///C:\Users\PRIHAN~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image009.gif)
![](file:///C:\Users\PRIHAN~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image010.gif)
![](file:///C:\Users\PRIHAN~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image011.gif)
![](file:///C:\Users\PRIHAN~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image012.gif)
![](file:///C:\Users\PRIHAN~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image013.gif)
1.
Pengetahuan yang luas
Penulis harus lebih pandai dari
orang/masyarakat yang membaca tulisaannya. Bayangkan kalau masyarakat atau
orang orang yang membaca lebih pintar dari penulisnya. Atau dengan kata lain,
bagaimana kalau orang/masyarakat membaca tulisan penulis yang tidak kredibel ?
Tanpa pengetahuan yang luas,
penulis tidak akan mampu menghasilkan tulisan lebih detail dan menyeluruh.
Penulis dengan pengetahuan pas-pasan hanya melihat sebuah fenomena yang
menyembul ke permukaan dari sudut pandang saja.
![](file:///C:\Users\PRIHAN~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image014.gif)
![](file:///C:\Users\PRIHAN~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image015.gif)
![](file:///C:\Users\PRIHAN~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image016.gif)
(Penulis dengan sempit pengethauan)
![]() |
|||||
![]() |
![]() |
||||
![](file:///C:\Users\PRIHAN~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image020.gif)
![](file:///C:\Users\PRIHAN~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image021.gif)
![](file:///C:\Users\PRIHAN~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image022.gif)
![](file:///C:\Users\PRIHAN~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image023.gif)
![](file:///C:\Users\PRIHAN~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image024.gif)
![]() |
![]() |
||||
![]() |
|||||
Penulis dengan Pengetahuan Luas
2.
Responsif
Semua
pengetahuan akan membentuk karakter psikologis. Stephen Hawking mmengatakan,
manusia modern semakin tidak responsive bila dibandingkan dengan dengan teknologi
yang dibuatnya sendiri. Coba perhatikan, ketika Pertandingan antara Persegres
versus Persib di Stadion Si Jalak harupat Soreang Bandung, pada detik dan jam
sama dapat disaksikan penggila bola di Gresik berkat siaran langsung televisi.
Penulis
harus responsif atau memiliki kepekaan
terhadap lingkungan sekitarnya. Kalau tidak, ibarat sudah tersedia secangkir
kehangatan kopi, namun tidak juga segera diminum, sehingga menjadi dingin
(dalam bahasa jurnalistik, ini disebut tidak actual lagi). Oleh karena itu,
penulis patut itu menjaga sikap responsibilitasnya agar benar-benar bisa
menghasilkan tulisan yang aktua.
![](file:///C:\Users\PRIHAN~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image028.gif)
1.
Berita /News : Berita laporan peristiwa, rekonstruksi
kejadian, disusun dengan paduan unsur 5W+1H
a.
Straight News : Berita
langsung, apa adanya, ditulis secara singkat dan lugas.
b.
Hard News adalah berita yang
memiliki nilai lebih dari segi aktualitas dan kepentingan atau amat penting
segera diketahui pembaca. Berisi informasi peristiwa khusus (special
event ) yang terjadi secara tiba-tiba
c.
Soft News, nilai beritanya di
bawah Hard News dan lebih merupakan berita pendukung.
d.
Depth News : berita mendalam,
dikembangkan dengan pendalaman hal-hal yang ada di bawah suatu permukaan
e.
Investigation News : berita yang
dikembangkan berdasarkan penelitian atau penyelidikan dari berbagai sumber.
f.
Interpretative News : berita yang
dikembangkan dengan pendapat atau penelitian penulisnya/reporter
g.
Opinion News : berita mengenai
pendapat seseorang, biasanya pendapat para cendekiawan, sarjana, ahli,
atau pejabat, mengenai suatu hal, peristiwa, kondisi poleksosbudhankam, dan
sebagainya
Peristiwa atau kejadian
seperti apa yang seharusnya
1.
Significance
seberapa jauh dan seberapa besar penting sesuatu itu
terhadap khalayak : Sesuatu dianggap significant jika menyangkut banyak
orang dan berdampak luas terhadap masyarakat.
2.
Magnitude
Berapa banyak, berapa besar dan berapa cepat. Satu juta lebih besar dari seribu.
3.
Proximity,
unsur kedekatan
dengan khalayak juga menentukan sesuatu punya nilai
2.
Feature
Features merupakan karangan kreatif yang terutama
dirancang untuk memberi informasi sambil
menghibur tentang suatu kejadian, situasi, atau aspek kehidupan seseorang.Dalam
istilah surat kabar features disebut juga berita ringan (soft news), atau kisah
dibalik berita.
Penulis
feature diharapkan mampu mengahdirkan human
interest dengan bentuk-bentuk atau jenis yang berbeda. Sehingga mereka bisa
menjadi penutur cerita yang mampu menggunakan imajinasi dan kreativitasnya
untuk membangkitkan rasa ingin tahu pembaca, untuk mencengangkan, untuk
menjawab keragu-raguan, atau untuk membuat pembaca haru, tertawa, bahkan
menangis
Teknik Wawancara
1.
Jenis Wawancara
a.
Man in the street interview.
b.
Casual interview.
c.
Personality interview.
d.
News interview.
2.
Wawancara
yang Baik
a. Lakukanlah
persiapan sebelum melakukan wawancara
b. Taatilah
peraturan dan norma-norma yang berlaku di tempat pelaksanaan wawancara
tersebut.
c. Jangan
mendebat nara sumber
d. Hindarilah
menanyakan sesuatu yang bersifat umum
e. Ungkapkanlah
pertanyaan dengan kalimat yang sesingkat mungkin
f. Hindari
pengajuan dua pertanyaan dalam satu kali bertanya
g. Bisa
menjalin hubungan personal dengan narasumber
h. Tidak memihak
i.
Proses untuk menemui narasumber.
Daftara Kepustakaan
Henri Supriyanto. 1986. Pers
Kampus. Malang : …………………
Redi Panuju. 1995. Menjadi
Jurnalis Masa Depan. Surabaya: Fikom Unitomo
Chusnul Cahyadi. 2015. Teknik Penulisan Straight News dan Feature.
Makalah disajikan dalam Diklat Jurnalistik SMAN 1 Gresik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar